menu Navigasi

Selasa, 02 Juni 2015

SELAMAT BERTUGAS KETUA STASI YANG BARU PERIODE 2015-2018

Syalom ,

Pembaca yang dikasihi Tuhan, kali ini saya akan berbagi cerita Stasi Jelimpo rada terkini, semoga bermanfaat untuk ditelusuri.

Teriring beribu ucapan Terima Kasih kami kepada Pengurus yang sudah mengabdikan diri sejak berdirinya Lingkungan Santo Yosef Jelimpo hingga saat ini menjadi Stasi Santo Yosef Jelimpo, kiranya pengabdian para pengurus terdahulu dibalas oleh Yesus Kristus menjadi berkat yang melimpah dan  kesehatan bagi bapak ibu yang sudah mendedikasikan diri untuk mengabdi dengan Iklas bagi umat dan Gereja Katolik Stasi Santo Yosef Jelimpo.

Berawal dari undangan Pastor Kepala Paroki Salib Suci Ngabang yakni Pastor Yordanus Herman Ahie OFM Cap, yang melayangkan undangan kepada beberapa pengurus stasi, tokoh masyarakat dan pengurus lingkungan di Stasi Santo Yosef Jelimpo. 
dalam undangannya pastor menyuguhkan beberapa poin yang akan dibahas bersama umat, salah satunya tentang penyegaran pengurus STASI yang konon belum ada pergantian Ketuanya sejak tahun 1997, dimana pada masa itu statusnya masih Lingkungan Santo Yosef Jelimpo, kurang lebih 18 tahun, hal ini menandakan suatu keadaan yang sangat langka, atau mungkin satu-satunya di seluruh dunia, bahkan menurut Pastor hal ini sudah menyalahi aturan yang dikeluarkan oleh keuskupan. bahwasanya kepengurusan Stasi satu periodenya hanya 3, boleh mejabat hingga 2 periode untuk periode ke tiga yang bersangkutan harus menolak untuk ditunjuk apapun alasannya. ( dalam AD-ART Keuskupan Agung Pontianak mungkin ada kali ya ).. atau jangan-jangan tidak ada memuat tentang hal itu.

Beberapa reaksi muncul dari berbagai pihak, namun pada umumnya umat menyambut gembira rencana Pastor untuk mengadakan penyegaran Kepengurusan Stasi Santo Yosef Jelimpo, terbukti dari hasil pembicaraan dengan umat Pastor langsung menunjuk 4 orang tim pormatur untuk membentuk Panitia Kecil dalam rangka memuluskan rencana tersebut.

ke empat orang tersebut beberapa diantaranya juga merupakam tokoh penting dalam upaya pengembangan Umat di Stasi Santo Yosef Jelimpo, dengan mendedikasikan diri demi kemajuan umat Katolik di Stasi Jelimpo yakni :
1. Bapak M.Y. Adir.
2. Bapak Jaka S
3. Bapak N. Eko
4. Bapa Aso K
setelah mendapat mandat dari Pastor, keempat orang tersebut langsung menunjuk beberapa peserta yang hadir untuk menerima mandat sebagai Panitia Pemilihan, yakni :
1. Bapak Ignarikus
2. Bapak Adrianus
3. Ibu Meiyanti
4. Bapak Simin
Sekedar untuk diketahui bahwasanya Bapak Ignarikus bukan termasuk dalam nominasi untuk dijadikan bagian dari Panitia Pemilihan, akibat penolakan oleh Bapak Leonardus Luhat, akhirnya Bapak Ignarikus ditunjuk mengantikan beliau, dengan alasan bahwa Bapak Leonardus Luhat  masih dalam keadaan sakit menurut pengakuan beliau ,sehingga tidak sanggup untuk menerima mandat sebagai ketua Panitia Pemilihan.
penolakan atas mandat pastor juga muncul dari Bapak Ignarikus, beliau merasa belum memiliki kemampuan untuk menentukan kriteria para kandidat yang akan dipilih umat sebagai pemimpinnya tiga tahun kedepan yaitu masa bakti 2015 hingga 2018, tetapi atas saran dan masukan dari pastor paroki serta jaminan pendampingan dari Tim Pormatur beliau akhirnya dengan berat hati menyanggupi.

Langkah pertama yang harus diambil yakni segera mengadakan rapat pertemuan untuk menyusun tahapan-tahapan Pemilihan Ketua Stasi, akhirnya disepakati baik Tim Pormatur dan Panitia Pemilihan Senin Malam tanggal 20 April 2015 mengadakan pertemuan di kediaman Bapak Ignarikus dengan mengagendakan beberapa hal :
1. Menentukan Kriteria Calon Ketua.
2. Menentukan calon ketua.
3. Menentukan mekanisme pemilihan dan waktu pemilihan
4. Menentukan Mekanisme dan waktu pelantikan.

Pertemuan akhirnya membuahkan beberapa poin penting :
A. Enam calon ketua terpilih menjadi kandidat yang akan di pilih langsung oleh umat, Tim Pormatur dan Panitia Pemilihan meyakini bahwa ke enam kandidat yang di calonkan pasti mampu menjadikan umat di Stasi Jelimpo semakin baik, kompak, dan kehidupan menggereja akan terus hidup. keenam kandidat  tersebut adalah ;
1. Ibu Fx Sopia
2. Ibu Mariana Nineng
3. Bapak Martoyo
4. Bapak Janteng
5. Bapak Murjani
6. Bapak Ajianto.
beberapa dari mereka yang terdaftar sebagai calon ketua memang muncul dan telah membuktikan loyalitas diri masing-masing bagi perkembangan gereja sejak setahun yang lalu, dikala stasi Santo Yosef Jelimpo mebenahi diri dengan menghidupkan kembali kelompok Doa Lingkungan pada bulan Februari 2014.

B. Tata cara pemilihan :
1. Peserta : yang berhak menjadi peserta adalah Anggota Lingkungan yang berada dibawah naungan Stasi Santo Yosef Jelimpo, berusia minimal setingkat kelas III SMP.
2. Waktu : waktu pemilihan disepakati bersamaan diadakan doa keluarga.
3. Cara : Peserta memilih langsung, dan dijamin kerahasiaan dengan cara menulis no urut calon pada kertas yang disediakan Panitia Pemilih kemudian digulung dan dimasukan dalam wadah tertutup ( Toples atau Kaleng) yang kemudian di segel dan disimpan oleh pengurus Lingkungan.
4. Penyerahan Surat Suara : Surat suara yang telah dikumpulkan para pengurus lingkungan  diserahkan kepada panitia paling lambat kamis malam ( tanggal 23 April 2015).
5. Peghitungan Surat Suara : Penghitungan surat suara dilakukan pada hari kamis jam 19.00 wib bertempat di Gereja Katolik Stasi Santo Yosef Jelimpo, dengan tata cara sebagai berikut :
- Surat Suara dari Lingkungan dihitung bersama dan jumlahnya harus sesuai dengan daftar Hadir Pemilih.
- Surat Suara yang sudah dihitung akan disatukan dari seluruh lingkungan ke dalam satu wadah.
- Surat Suara dibuka dan di hitung bersama, panitia mencatat perolehan suara berdasarkan no calon.
- Pengumuman Hasil Pemungutan Suara.

Separuh dari rangkaian pesta pemilihan Ketua Stasi periode 2015-2018 berjalan lancar dan aman, sehingga pada saat penghitungan jumlah suara terpilihlah Bapak Ajianto selaku ketua berdasarkan jumlah perolehan suara terbanyak yakni 94 suara.
tak dinyana Beliau bahkan sempat menolak hasil pemilihan yang mengunggulkan dirinya karena berbagai alasan, salah satu adalah karena Panitia yang tidak sempat berkoordinasi dengan para kandidat mengenai kesiapan untuk di majukan sebagai kandidat calon ketua.

Jujur berdasarkan pertimbangan mayoritas Panitia dan tim formatur Bapak Ajianto belum memenuhi beberapa unsur dalam Kriteria calon ketua, namun akibat pemaksaan kehendak dari salah seorang tim Formatur dalam hal ini adalah Bapak M.Y Adir beliau akhirnya disepakati dan diluluskan untuk masuk bursa calon ketua stasi.
apa lacur, malah beliau yang memperoleh suara terbanyak, apapun indikasinya kita patut berbaik sangka, namun sangat disayangkan jika keputusan beliau menolak keinginan umat yang menjagokannya, ada indikasi bahwasanya Pemilu Stasi untuk pemilihan Ketua periode 2015-2018 diinterpensi oleh kepentingan busuk kelompok tertentu.

Apa boleh buat, kali ini Tim Formatur  dan Panitia memiliki hak interpensi sehingga berkat komunikasi yang baik dan saling pengertian beliau membatalkan penolakannya, dan bersedia menjadi Ketua Stasi untuk tiga tahun mendatang.

langkah selanjutnya beliau langsung membentuk pengurus inti yang diamini oleh Panitia dan Tim Formatur
Ketua : Bapak Ajianto
Wakil Ketua : Bapak Murjani
Sekretaris 1 : Bapak Martoyo
Sekretaris 2 : Bapak Janteng
Bendahara 1 : Ibu Mariana Nineng
Bendahara 2 : Ibu Fx. Supiya


Langkah selanjutnya, pada tangga 26 April 2015, diadakan Misa Kudus sekaligus Pelantikan Pengurus Stasi periode 2015-2018






Selamat Bertugas Kepada Pengurus Baru, 

Tugas bersama Pengurus Inti adalah menyiapkan perangkat kerja mereka yang hingga saat ini tanggal 6 Mei 2015  belum terbentuk, umat menunggu












IBADAT LINGKUNGAN SELASA 2 JUNI 2015



Bacaan dari Kitab Tobit (2:9-14) 
        
"Semakin aku diolesnya dengan obat, semakin buta mataku, karena bintik-bintik putih itu."
           
Pada malam sesudah menguburkan jenazah, aku, Tobit, membasuh diri. Lalu aku pergi ke pelataran rumah dan tidur dekat pagar temboknya. Mukaku tidak tertudung karena udara panas. Aku tidak tahu bahwa ada burung pipit di tembok tepat di atas diriku. Maka jatuhlah tahi hangat ke dalam mataku, lalu muncullah bintik-bintik putih. Aku pun lalu pergi kepada tabib untuk berobat. Tetapi semakin aku diolesnya dengan obat, semakin buta mataku karena bintik-bintik putih itu, sampai buta sama sekali. Empat tahun lamanya aku tidak dapat melihat. Semua saudaraku merasa sedih karena aku. Dua tahun lamanya aku dipelihara oleh Ahikar sampai ia pindah ke kota Elumeis. Di masa itu isteriku Hana mulai memborong pekerjaan wanita. Pekerjaan itu pun diantarkannya kepada para pemesan dan ia diberi upahnya. Pada suatu hari, yaitu tanggal tujuh bulan Dustrus, diselesaikannya sepotong kain, lalu diantarkannya kepada pemesan. Seluruh upahnya dibayar, dan ditambah juga seekor anak kambing jantan untuk dimakan. Tetapi setibanya di rumahku anak kambing itu mengembik. Maka aku memanggil isteriku dan bertanya, “Dari mana anak kambing itu? Apa itu bukan curian? Kembalikanlah kepada pemiliknya! Sebab kita tidak boleh makan barang curian!” Sahut isteriku, “Kambing itu diberikan kepadaku sebagai tambahan upah.” Tetapi aku tidak percaya kepada isteriku. Maka kusuruh dia mengembalikan anak kambing itu kepada pemiliknya. Karena perkara itu, aku sangat malu karena isteriku. Tetapi dia membantah, katanya, “Apa gunanya kebajikanmu? Apa faedahnya semua amalmu itu? Lihat saja apa gunanya bagimu!”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

INJIL

Injil Markus (12:13-17)
   
"Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah."
      
Pada waktu itu beberapa orang Farisi dan Herodian disuruh menghadap Yesus, untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya, “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur. Engkau tidak takut kepada siapa pun, sebab Engkau tidak mencari muka, tetapi dengan jujur mengajarkan jalan Allah. Nah, bolehkah kita membayar pajak kepada kaisar atau tidak?” Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka, “Mengapa kalian mencobai Aku? Tunjukkanlah suatu dinar untuk Kulihat!” Mereka menunjukkan sekeping dinar. Lalu Yesus bertanya, “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka, “Gambar dan tulisan kaisar.” Maka Yesus berkata kepada mereka, “Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar, dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah!” Mereka sangat heran mendengar Dia.

Demikianlah Injil Tuhan Kita
Terpujilah Kristus
 

RENUNGAN

MENGAPA KAMU MENCOBAI AKU ?

Pesan dari St. Yakobus mengingatkan kita,“Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: `Pencobaan ini datang dari Allah!'

Mengapa ?
Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, Bapak Ibu Pernah membaca Ayat dimana Tuhan Yesus Hendak Dicobai oleh Si Iblis yang berwujud ular..?..berhasilkah si Iblis mencobai Tuhan…..TIDAK

dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun” (Yak 1:13). Kalau Tuhan kita tidak pernah mencobai kita, mengapa dalam doa Bapa Kami, Yesus mengajari kita untuk mohon kepada Bapa "Jangan masukkan kami dalam pencobaan" (bukan percobaan = pratek ( missal kita membuat parang kita coba dulu ditebaskan ke rumput tajam atau tidak atau membuat senapan kita tembakan dulu bagus atau tidak). Percoban yang dimaksud adalah suatu peristiwa atau kejadian yang menjadikan kita menderita kerugian atau menderita karena sakit )

Katekismus Gereja Katolik, mengajarkan bahwa Permohonan ini berakar dari kesadaran bahwa dosa kita adalah hasil dari persetujuan kita kepada pencobaan (2846). Mengapa  ?.. karena kita bersedia lengah dengan membiarkan iblis mencobai kita…itu artinya pemahaman kita selama ini yang mengartikan bahwa Tuhan sedang mencobai kita harus kita hilangkan oleh karena Tuhan sendiri tidak pernah mencobai siapapun baca kembali (Injil Yak 1:13).
Contoh : kita tau perbuatan menghina, mengolok-ngolok sesama adalah perbuatan dosa, namun kita berusaha membenarkan diri dengan mengucapkan ( dia juga dulu menghina dan mengolok-ngolok saya) atau kita tau perbuatan mengambil milik orang lain tanpa diketahui sang pemilik adalah perbuatan dosa tetapi kita berusaha membenarkan diri ( ah sedikit ndak apa perutku lapar ) begitu kita menderita sakit, atau barang kita juga dicuri orang dengan mudah kita mengatakan Tuhan sedang mencobai saya ( kita harus koreksi diri apa jangan-jangan karena perbuatan kita sendiri entah ucapan sombong dan sebagainya sehingga iblis berkenan mencobai kita) contoh diatas tadi….

Oleh karena itu, ini Nasehat yang perlu kita ingat bersama ( agar kita terbebas dari pencobaan dan dosa), kita secara mutlak membutuhkan rahmat Tuhan. Seorang ahli tulisan-tulisan Qumran, Jean Carmignac, mengemukakan bahwa permohonan ini lebih tepat diterjemahkan sebagai, “Bapa… peliharalah kami agar kami jangan masuk ke dalam pencobaan” atau “agar kami jangan dikalahkan oleh pencobaan.”
Jadi, kita mohon agar Tuhan memberikan kepada kita rahmat untuk mengenali serta menolak pencobaan karena kita sadar bahwa usaha manusiawi kita tidaklah cukup untuk menghadapi segala pencobaan yang mengepung kita dalam kehidupan sehari-hari.
Kalau kita saja memohon kepada Tuhan agar dibebaskan dari pencobaan, masak kita malah mencobai Dia dengan keraguan iman atau ketidak-percayaan kita kepada-Nya?
Kemudian Santo Doroteus mengatakan “Berbahagialah orang yang mau mengakui kesalahannya” jika saat ini kita mulai menyadari kekeliruan itu ingatlah ungkapan yang disampaikan oleh Santo Doroteus ini, ada yang tau Santo Doroteus Beliau  adalah Orang Kudus berasal dari Gaza Palestina membiara pada tahun 530 di Biara Palestina
Beberapa petuah dari beliau
-          Jika kita dapat mengalahkan perasaan bosan dan segan belajar sehigga kita menjadi orang yang suka belajar, maka tentunya kita juga dapat mengalahkan hawa nafsu dan menjadi orang yang Kudus.
-          kesucian itu suatu tindakan menyangkal diri sendiri dan menundukkan kehendak pribadi kepada kehendak Tuhan atau menhendaki semata- mata apa yang dikehendaki oleh Tuhan, demi cinta kasih akan Dia.
Dalam Bacaan Pertama :
Kebutaan Tobit tak membuatnya luntur dari keyakinan dan upayanya untuk menjaga hidup di jalan yang benar. Oleh karena itu, dia menghendaki isterinya mengembalikan kambing yang dibawa ke rumah, seandainya kambing itu adalah barang curian. Isterinya pun menjelaskan bahwa kambing itu bukanlah hasil curian, tetapi upah yang didapat dari hasil kerjanya.
Bagi Yesus, tata kehidupan di dunia ini harus diatur. Dia tetap menghormati tata kelola masyarakat, termasuk di dalamnya tata kelola pajak, yang tidak bertentangan dengan jalan-jalan Allah. Namun dia tegas ketika berhadapan dengan tata aturan yang bertentangan dengan jalan-jalan Allah.