menu Navigasi

Rabu, 04 Februari 2015

Ibadat Khusus


IBADAT DILUAR JADWAL RUTIN

Judul diatas mengesankan sesuatu yang special alias khusus, karena memang demikian adanya, Ibadat yang sudah direncanakan pada selasa malam tanggal 20 Januari 2015, merupakan ibadat diluar jadwal doa keluarga, ibadat tersebut khusus untuk mengunjungi dan mendoakan anggota yang sedang menderita sakit.
khusus pada waktu tersebut ibadat diadakan untuk mendoakan  Ibu Monika Susana yang sedang sakit, pertama-tama kami ingin menyampaikan ungakapan terima kasih yang tak terhingga kepada keluarga yang telah menerima kunjungan doa, kemudian kepada Mama Wiwis, kami juga mengucapkan terima kasih telah memimpin kita dalam doa tersebut, kunjungan serupa juga pernah kita lakukan dikediaman Bapak Kino Dago pada tahun 2014 yang lalu.

Dalam doa kali ini terkumpul sumbangan sebesar Rp. 94.000,00 saja, seluruhnya diserahkan kepada keluarga yang dikunjungi sebagai wujud keprihatinan atas derita sakit yang sedang dialami oleh anggota keluarganya.
kita yakin bahwa sejumlah uang  tersebut sangat jauh dari kepantasan, namun nilai dari rasa kebersamaan dari sesama anggota yang iklas berdoa sedikit dapat mengobati rasa terabaikan dan terlupakan.

Patut kita syukuri acara tersebut dapat terlaksana walaupun dengan jumlah anggota yang minim, boleh dikata separuh dari anggota lingkungan peduli ( ucapan konsisten dengan tindakan) separunhya lagi masih mengabaikan kegiatan ini,  Ibarat Pepatah " Jauh Panggang dari Api" disaat menyepakati waktu dan tempat dan tete bengeknya dengan semangat yang berapi-api (macam dah pasti ja), giliran eksekusi atau pelaksanaannya ... berbagai dalih menjadi alasan untuk mengabaikan"  meskipun sudah disepakati bersama. ( Semoga Tuhan Yesus memaklumi alasan mereka-mereka ini ) agar kedepan tidak menjadi batu sandungan bagi anggota lain.
Saya punya saran, Buatlah suatu rencana dengan pertama-tama tanyakan pada diri sendiri pertanyaan ini : Sudah siapkah saya ? jika jawabannya : Ya saya siap!, silahkan cetuskan rencana, namun jika jawaban anda sebaliknya : Tidak saya belum siap atau lihat-lihat nanti ya , kalau sempat saya datang kalau ndak kalian lanjut aja, jangan tunggu saya! sebaiknya urungkan rencana tersebut,  karena pada kenyataannya anda akan mengecewakan orang lain dengan sengaja". parahnya lagi, prilaku demikian dapat memperburuk citra anda baik dimasyarakat atau lingkungan, mengapa ?, karena tindakan anda jauh dari omong ( menang omong ja), ujungnya anda tidak mendapat kepercayaan. baik dari diri sendiri maupun dari orang lain. 
Gilanya lagi bahkan anda akan menjadi orang yang cenderung mencari pembenaran diri tanpa mengakui kehilapan sendiri, tetapi untunglah saban kali akan memulai doa kita senantiasa mengucapkan doa Tobat Saya Mengaku" 
" Saya mengaku, kepada Allah yang Mahakuasa,/dan kepada saudara sekalian,/bahwa saya telah berdosa,/ dengan pikiran dan perkataan,/dengan berbuatan dan kelalaian,/ saya berdosa, saya berdosa,/saya sungguh berdosa,/ oleh sebab itu saya mohon,/kepada Santa Perawan Maria,/ kepada para malaikat dan orang kudus,/dan kepada saudara sekalian,/ supaya mendoakan saya kepada Allah Tuhan kita".


Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan menghantar kita ke hidup yang kekal. Amin.


jadi apapun itu, setelah kita mengucapkan doa ini barulah kita boleh mendapatkan diri dan perasaan yang sudah diampuni baik oleh Allah maupun sesama kita, sehingga layak untuk melanjutkan karya penyelamatan Kristus. wah koq  jadi nyeleneh kemana-mana ya..

lanjut ke topik semula :
Kita sepakat bahwa kegiatan demikian akan terus lestari dalam lingkungan kita, mudah-mudahan kebiasaan ini nantinya dapat semakin  meningkatkan rasa persaudaraan, semangat saling melayani dalam doa, karena kehidupan sosial dalam keseharian kita tidak mudah lepas dari saudara-saudara yang ada disekitar tempat tinggal kita khususnya sesama anggota Kelompok Doa Keluarga Lingkungan Santo Fransiskus Asisi Jelimpo, kiranya Tuhan Kita Yesus Kristus senantiasa melindungi dan memberkati kita semua. Amin

Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Budayakan berkomentar positif, bijak dan membangun tanpa SARA