Siapakah Saudaramu?
Saudaramukah aku bila saat engkau kesusahan aku tidak peduli?
Sebaliknya saat aku kesusahan kamu juga tidak peduli? Bersaudarakah kita…tetapi kabarnya kita bersaudara di dalam Yesus?
Iman tanpa perbuatan adalah
sia-sia ?
Kita semua percaya itu,
Perbuatan yang manakah dapat
dikatakan perbuatan Iman?
Perbuatan baik?.........
Perbuatan baik tanpa iman juga
hanya kesia-siaan …” Gereja digerakan oleh kekuatan nama besar yang haus Pujian
dan Sanjungan” dibalik keaktifan terselip motipasi untuk menimba kekayaan dari karya tersamarkan atas nama gereja ‘’
Tangguklah sebanyak-banyaknya
rupiah dari pengumpulan dana di gereja, itu bukan haram” karena setiap orang yang
menderma sudah mengiklaskan dan berharap hanya mendapat balasan dari Tuhan”
Akhir-akhir ini kenyataan yang
kita hadapi di lingkungan kita yakni beberapa anggota kita pernah memerlukan
pendampingan baik karena sakit penyakit
atau keinginan untuk lebih memahami ajaran Kristus dengan menjadi Umat
katolik yang sah, bukan sebagai simpatisan Katolik.
Apa yang sebaiknya kita lakukan untuk :
1. Mendampingi
saudara-saudara kita apabila mereka sedang mengalami sakit, perlukah kita
kunjungi ,
Saya punya
sedikit cerita mengenai hal ini,
Suatu hari salah
satu saudara yakni seorang katolik
babtis yang tinggal dalam satu lingkungan kelompok doa , sedang menderita suatu
penyakit, upaya penyembuhan sudah dilajalaninya baik di rumah sakit sampai ke
ahli-ahli pengobatan tradisional.
Hasilnya belum
memuaskan, usaha memohon penyembuhan lewat doa setiap saat dilakukan.
Saudara-saudara satu lingkungan juga memanjatkan doa demi kesembuhan yang
bersangkutan pada saat melakukan ibadat lingkungan tetapi tidak secara khusus
mengunjungi sisakit untuk berdoa bersama, apalagi akan dikunjungi Pastor dan
suster, mungkin karena setiap orang memiliki kesibukan masing-masing hingga
sempatnya berdoa pada keluarga lain apabila jadwal wajib aja.
karena kecewa
dan putus asa,
Sisakit memiliki
pandangan iman yang luar biasa, “ Manusia Hidup bukan dari roti saja, melainkan
oleh firman “ firman juga tidak harus kuterima dari saudaraku sesama katolik
saja melainkan saudaraku yang lain juga bisa.
Akhirnya sisakit
memutuskan minta di do’akan oleh Pendeta dan para penginjil’ seterusnya
berulang – ulang diadakan doa penyembuhan dan pada akhirnya sisakit sembuh dari
penyakitnya, kemudian atas dasar
kepedulian yang luar biasa dari para penginjil dan pendeta yang rutin
mengunjunginya akhirnya sisakit memutuskan pindah agama, mengikuti suara
hatinya bahwa saudaranya ialah orang
yang sangat peduli akan penderitaannya.
2. Umat
dilingkungan kita sangat memerlukan perhatian dalam hal mendalami sabda Tuhan
siapakah yang lebih berhak untuk memberikan pendampingan itu ?
a. Kelompok awam, yang memiliki pengetahuan
otodidak apakah dibenarkan memberikan pendampingan..?
b. Kelompok tertabis, bagaimana caranya ? cukupkah
pertemuan hanya Misa saja, ataukah retret yang memerlukan biaya lumayan besar.
Belum lagi kebiasaan menyelenggarakan acara besar terkadang ditumpangi
kepentingan untuk memperkaya diri dan kelompok tertentu. ( orang terpandang
belum tentu terhormat ) orang terhormat belum tentu terpandang?
c. Kelompok terdidik, yakni orang –orang yang terdidik untuk memberikan
pengajaran akan iman katolik ? masalahnya apa..?
Saya memiliki suatu ingatan mengenai kontribusi besar
seorang guru agama dalam hal memberikan pendampingan akan penguasaan ajaran
Kristus melalui gereja katolik.
Suatu hari saat saya di daptarkan oleh orang tua untuk
dibaptis secara katolik di desa saya kebetulan sekolahnya meiliki guru agama katolik. selama kurang lebih 1 bulan dengan pertemuan 2 kali seminggu kami
dibekali oleh guru agama katolik untuk belajar berdoa, doa-doa katolik dan
lain-lain untuk menyiapkan diri dibaptis.
Akhirnya pada saat yang sudah ditentukan kami
dibabtis.
Pada waktu itu guru agama katolik masih terikat janji
dengan pelayanan gereja terutama dalam hal mendampingi pertumbuhan iman umat,
tidak perduli anak-anak, remaja dan dewasa bahkan orang jompo, Gereja sudah
mensuport para guru agama untuk itu, dukungan gereja bukan sekedar cuap-cuap
belaka melainkan dengan tindakan nyata, yakni berupa pemberian gaji sebagai guru agama,
sekarang nggak tau, setahu saya untuk memperoleh predikat guru agama terutama
agama katolik para calon guru harus berkorban sendiri guna menyelesaikan
pendidikannya, terus berjuang lagi untuk memperoleh pengakuan sebagai guru dari
Negara untuk diangkat menjadi PNS sebagai guru agama katolik.
Jadi wajar saja bila para guru agama katolik dewasa
ini kurang merespon kebutuhan umat berdasarkan iman melainkan aman.
Mungkin kehawatiran ini tidak berdasar untuk menjadi
bahan pertimbangan,
ada satu istilah’ Siapakah aku sehingga harus peduli
dengan nasibmu, lagi pula Tuhan mengetahui apa yang menjadi rencana-Nya
terhadap setiap diri manusia, termasuk kamu dan saya, sehingga bukanlah tanggungjawabku untuk hal itu terhadap mu.
Cuman yang rada sedikit jadi masalah, sodara-sodariku
ini sudah sangat memiliki hasrat yang tinggi untuk mengikuti ajaran Kristus dengan
dibaptis secara katolik, namun bila di kemudian hari berubah menjadi keputusan
asal baptis, dipermudah lagi, tidak
harus katolik kan agamanya,
toh mereka juga masih sekedar simpatisan katolik,
salah siapa..? dan mereka juga masih murid Yesus kan, hanya berbeda cara dan
doktrin
mengapa hal ini terjadi..?
Salah satu yang menyebabkannya adalah Landasan dasar
untuk mengimani Yesus kurang didapat dari ajaran Katolik…biar jak...lah.
Karena mereka memang orang-orang bodoh yang tidak
perlu kita pedulikan apalagi kita dampingi untuk belajar Agama Katolik, tiada
manfaat materi yang bisa saya hasilkan dari kegiatan pendampingan itu………….
Kabarnya “ Umat akan berkurang jika iman sudah
berkurang juga……apa betul demikian ? Umat tetap berjubel tetapi semangat
menggerejanya sudah kendur ,…masalah buat lo ?
siapa yang paham kalau itu akan memudarkan iman atau
menumbuhkan iman…hanya Dia yang tau..
Apakah Baptisan sudah cukup untuk menjadi dasar
panggilan untuk saling melayani…..? yang benar aja bos…?
Memang sudah di baptis…apa bisa dipahami ajaran
Kristus seperti mata pelajaran matematika 1+1 pasti 2 jawabannya.
Ajaran Kristus yang saya tau bukan demikian, salah
satu contoh kutipan dari Firman Tuhan “ yang pertama menjadi yang terakhir,
yang terakhir menjadi yang pertama” kamu sudah mengikut Yesus sejak lahir
kemudian saya bertobat menjelang ajal…hak kita juga belum tentu tidak sama di surga.
Ini perumpamaan tentang bekerja di ladang Tuhan, kamu masuk dari subuh, yang lain masuk siang
hari saya masuk kira – kira jam 4 sore, kemudian pulang sama-sama sore jam 6, upah kita disamakan Tuhan kan…?
Mohon maaf pada hatiku, kegundahan ini tidak akan ada
jawabannya, namun saya masih ingin kegundahan hati saya ini diketahui juga oleh
orang lain, oleh sebab itu dengan penuh keyakinan pasti ada solusinya maka
tumpahan kegundahan ini saya percayakan kepada Para Pastor dan Suster yang
mudah-mudahan masih memiliki kepedulian akan keselamatan orang banyak melalui
Jalan Tuhan kita Yesus Kristus dibawah naungan Gereja Katolik Roma yang sangat
saya banggakan”
Kemegahan Gereja jangan hanya dihiasi ornament yang
mempesona karena dapat menipu mata..mohon juga dihiasi dengan hal – hal yang
sejalan dengan Jalan menuju Surga itu.
Jikalau Yesus adalah gambaran Pribadi yang sederhana,
bagaimanan mengimplementasikannya jika keinginan menonjolkan diri oleh para
pengikut-Nya masih kentara dan bahkan dipaksakan…..Sama Kaulah Yesus Itu…
Samakah antara meninggalkan Gereja dan meninggalkan
Yesus..?
ini coretan bodoh serta
konyol,…koq nasib orang dipikiri…
Takde guna to, kalau cuman dipikiri……mau bertindak
punyamu apa….adakah yang berupaya untuk menjadi pendengarmu…………mimpi kau.
Ya benar, kenyataannya saya memang sedang
bermimpi…Tuhan Yesus yang kukenal hanya dalam wujud bintang Film Mel Gibson
yang memerankan Yesus dewasa, yang disiksa dan mati di salibkan di Golgota…
Imanku bersama Yesus berjalan dengan keindahan, amin.
Aku bangga kepada kedua orang tuaku yang membaptisku diusia yang masih
tanggung. Karena aku hadir dalam
keluarga katolik sekalipun bukan keluarga taat dan patut di pandang, tapi bagiku
sangat hebat dan luar biasa Anugerah Tuhan akan hidupku.
Kedepan aku hanya berharap semoga anak-anak tidak
pernah menyalahkan kami berdua telah membaptis mereka diusia yang masih balita,
Saya mengutarakan ini untuk menjawab kehawatiran diri
saya sendiri akan baptisan saudara-saudari saya yang sampai saat ini belum bisa
dilangsungkan Karena berbagai hal.
Salah satu penyebabnya adalah 2 hal + 3 hal
berikut-berikutnya sama dengan batal.
Positifnya :
Calon babtis sebagian sangat antusias untuk dibaptis
katolik,
Negatifnya
2 bagian belum
peduli karena hidup adalah untuk di nikmati aja ( lapar makan, terus keladang,
terus ngantuk cape tidur seterus-seterusnya setiap hari sambil menunggu ajal )
meninggal baptis darurat sah juga, toh menurut iman” Tuhan juga menerima
pertobatan yang ditobatkan oleh orang lain . Secuil bagian sudah sering di
injili oleh saudara yang lain,
( banyak jalan
menuju Keselamatan dalam diri Yesus tidak harus melalui Roma). siapa cepat dapat..?
Tolong-tolong………………..? kamu tidak harus aku yang
menolong …. Masih banyak orang lain yang bisa menolongmu..maaf aku tidak sempat
karena masih banyak yang harus kuurus yang mendatangkan manfaat bagi
kesejahteraan karir dan kejayaan masa depan ku?...
Berbuat baik tidak harus menolong orang lain, menolong
diri sendiri juga perbuatan baik….
Aku harus naik keatas, iklaskan kepalamu untuk ku
injak sebagai landasan agar aku bisa naik ke atas, hahahahaha………………panjat
pinang ….jadi jangan tersinggung…hehehehe…….
Jika aku ingin sukses segala upaya halal haram akan ku
tempuh, nanti setelah mendekati ajal baru bertobat kepada Yesus …kan selamat juga…………..
Jika ada yang ingin menanggapi coretan, titipkanlah
balasan anda kealamat dimana anda menemukannya …penulis merupakan bagian
dari tempat itu….catatan ( surat ini ditemukan dalam tong sampah ) penulis hanya mencoba mengutip ulang dalam blog ini
Syalom……….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Budayakan berkomentar positif, bijak dan membangun tanpa SARA