menu Navigasi

Kamis, 22 Januari 2015

Evaluasi satu putaran doa

Rapat Evaluasi 
tanggal 18 Oktober 2014.
Bertepatan dengan selesainya kegiatan doa lingkungan untuk putaran pertama yakni sejak tanggal 18 Februari 2014 hingga tanggal 14 Oktober 2014, maka atas kesepakatan bersama dipandang perlu untuk mengevaluasi kegiatan dalam kurun waktu tersebut sehingga rapat evaluasi dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2014 jam 19.00 wib hingga selesai di kediaman Pak Wiwis.
Peserta yang hadir sejumlah 28 orang mewakili 35 Kepala Keluarga atau 20% kepala keluarga dan perwakilannya berhalangan hadir dengan berbagai alasan.

senyum bahagia mewarnai wajah-wajah peserta yang hadir, tapi masih ada juga peserta yang mengelak jika diminta berpendapat, maklum namanya juga masih pada belajar. sehingga nuansa rapat yang harusnya ada diskusi malah menjadi ajang pemaparan visi misi oleh para kandidat.. eh.. maksudnya dialog kurang hidup yang ada hanya pemaparan dari para nara sumber..narasumber ?...yang jelas urutan acara sesuai tertib acara yaitu : Doa Pembukaan, Sambutan, Laporan Kinerja, Pemaparan Materi Diskusi, Diskusi sambil Ngopi dan makanan ringan, pengambilan kesimpulan selanjutnya ditutup lagi dengan doa.
hal-hal penting yang menjadi pokok diskusi tak lain isu seputar keterlibatan para kepala keluarga dalam kegiatan lingkungan, partisipasi terhadap anggota yang mengalami sakit serta rencana penggunaan uang kas lingkungan.
terkait mengenai keterlibatan para kepala keluarga dalam kegiatan lingkungan diskusi mengalami kebuntuan dikarenakan kejadian serupa juga terjadi pada setiap lingkungan yang ada di stasi Santo Yosef Jelimpo harapan boleh menjadi tumpuan dalam doa agar Tuhan menunjukan karya-Nya untuk menggerakkan hati para kepala keluarga yang masih kurang menyadari keberadaan mereka, hingga lupa melibatkan diri dalam kegiatan lingkungan.

untuk sedikit catatan :
pada saat diadakan rapat tercetus ide mengenai kendala yang di hadapi seksi pengumuman di stasi, setiap kali membuat pengumuman terutama jadwal ibadat masing-masing lingkungan.

Tidak semua lingkungan dapat diumumkan jadwalnya pada setiap Ibadat hari minggu dikarenakan masih ada lingkungan yang tidak menginformasikan ke pengurus stasi seksi umum-umum, untuk menyikapi itu disiapkanlah jadwal Ibadat Lingkungan Santo Fransiskus Asisi untuk menjadi pegangan seksi umum-umum stasi, sehingga kedepan tidak perlu nanya-nanya lagi langsung mengutip dari jadwal tersebut untuk di umumkan.

Lingkungan Santo Fransiskus Asisi memandang kurang bermanfaat apabila pengumuman jadwal ibadat tersebut harus diumumkan di Gereja di karenakan setiap KK sudah diberikan lembaran Jadwal Ibadat Lingkungan untuk di templot, eh tempel di rumah masing-masing keluarga yang menjadi anggota Lingkungan Santo Fransiskus Asisi, daaan pengumuman untuk Ibadat pada selasa selanjutnya diumumkan pada saat ibadat selasa malam sebelumnya jadi ada jeda waktu 4 hari sebelum di umumkan oleh seksi umum-umum Stasi Santo Yosef Jelimpo,...
Hitung-hitung bantu juga sih, olehnya pengurus lingkungan menitipkan lembar jadwal ibadat keluarga untuk menjadi pegang-pegang seksi umum-umum stasi..dititip melalui Pak Janteng /Penasehat Lingkungan ( Tukang Nasehat Lingkungan Santo Fransiskus Asisi ). 

Rasanya cerita saya masih kurang ya...yo ditambahi dengan komentar saudara-saudari pembaca...add coment anda...















Rabu, 21 Januari 2015

SURAT DARI TONG SAMPAH, KOTOR DAN BAU



Siapakah Saudaramu?
Saudaramukah aku bila saat engkau kesusahan aku tidak peduli? Sebaliknya saat aku kesusahan kamu juga tidak peduli? Bersaudarakah kita…tetapi kabarnya kita bersaudara di dalam Yesus?

Iman tanpa perbuatan adalah sia-sia ?
Kita semua percaya itu,
Perbuatan yang manakah dapat dikatakan perbuatan Iman?
Perbuatan baik?.........
Perbuatan baik tanpa iman juga hanya kesia-siaan …” Gereja digerakan oleh kekuatan nama besar yang haus Pujian dan Sanjungan” dibalik keaktifan terselip motipasi untuk menimba kekayaan dari  karya tersamarkan atas nama gereja ‘’

Tangguklah sebanyak-banyaknya rupiah dari pengumpulan dana di gereja,  itu bukan haram” karena setiap orang yang menderma sudah mengiklaskan dan berharap hanya mendapat balasan dari Tuhan”

Akhir-akhir ini kenyataan yang kita hadapi di lingkungan kita yakni beberapa anggota kita pernah memerlukan pendampingan baik karena sakit penyakit  atau keinginan untuk lebih memahami ajaran Kristus dengan menjadi Umat katolik yang sah, bukan sebagai simpatisan Katolik.

Apa yang  sebaiknya kita lakukan untuk :
1.       Mendampingi saudara-saudara kita apabila mereka sedang mengalami sakit, perlukah kita kunjungi ,

Saya punya sedikit cerita mengenai hal ini,
Suatu hari salah satu saudara  yakni seorang katolik babtis yang tinggal dalam satu lingkungan kelompok doa , sedang menderita suatu penyakit, upaya penyembuhan sudah dilajalaninya baik di rumah sakit sampai ke ahli-ahli pengobatan tradisional.
Hasilnya belum memuaskan, usaha memohon penyembuhan lewat doa setiap saat dilakukan. Saudara-saudara satu lingkungan juga memanjatkan doa demi kesembuhan yang bersangkutan pada saat melakukan ibadat lingkungan tetapi tidak secara khusus mengunjungi sisakit untuk berdoa bersama, apalagi akan dikunjungi Pastor dan suster, mungkin karena setiap orang memiliki kesibukan masing-masing hingga sempatnya berdoa pada keluarga lain apabila jadwal wajib aja.

karena kecewa dan putus asa,
Sisakit memiliki pandangan iman yang luar biasa, “ Manusia Hidup bukan dari roti saja, melainkan oleh firman “ firman juga tidak harus kuterima dari saudaraku sesama katolik saja melainkan saudaraku yang lain juga bisa.

Akhirnya sisakit memutuskan minta di do’akan oleh Pendeta dan para penginjil’ seterusnya berulang – ulang diadakan doa penyembuhan dan pada akhirnya sisakit sembuh dari penyakitnya,  kemudian atas dasar kepedulian yang luar biasa dari para penginjil dan pendeta yang rutin mengunjunginya akhirnya sisakit memutuskan pindah agama, mengikuti suara hatinya bahwa saudaranya ialah orang yang sangat peduli akan penderitaannya.

2.       Umat dilingkungan kita sangat memerlukan perhatian dalam hal mendalami sabda Tuhan siapakah yang lebih berhak untuk memberikan pendampingan itu ?
a. Kelompok awam, yang memiliki pengetahuan otodidak apakah dibenarkan memberikan pendampingan..?
b.   Kelompok tertabis, bagaimana caranya ? cukupkah pertemuan hanya Misa saja, ataukah retret yang memerlukan biaya lumayan besar. Belum lagi kebiasaan menyelenggarakan acara besar terkadang ditumpangi kepentingan untuk memperkaya diri dan kelompok tertentu. ( orang terpandang belum tentu terhormat ) orang terhormat belum tentu terpandang?

c.      Kelompok terdidik, yakni  orang –orang yang terdidik untuk memberikan pengajaran akan iman katolik ?  masalahnya apa..?
Saya memiliki suatu ingatan mengenai kontribusi besar seorang guru agama dalam hal memberikan pendampingan akan penguasaan ajaran Kristus melalui gereja katolik.

Suatu hari saat saya di daptarkan oleh orang tua untuk dibaptis secara katolik di desa saya kebetulan sekolahnya meiliki guru agama katolik. selama kurang lebih 1 bulan dengan pertemuan 2 kali seminggu kami dibekali oleh guru agama katolik untuk belajar berdoa, doa-doa katolik dan lain-lain untuk menyiapkan diri dibaptis.
Akhirnya pada saat yang sudah ditentukan kami dibabtis.

Pada waktu itu guru agama katolik masih terikat janji dengan pelayanan gereja terutama dalam hal mendampingi pertumbuhan iman umat, tidak perduli anak-anak, remaja dan dewasa bahkan orang jompo, Gereja sudah mensuport para guru agama untuk itu, dukungan gereja bukan sekedar cuap-cuap belaka melainkan dengan tindakan nyata, yakni berupa pemberian gaji sebagai guru agama, sekarang nggak tau, setahu saya untuk memperoleh predikat guru agama terutama agama katolik para calon guru harus berkorban sendiri guna menyelesaikan pendidikannya, terus berjuang lagi untuk memperoleh pengakuan sebagai guru dari Negara untuk diangkat menjadi PNS sebagai guru agama katolik.
Jadi wajar saja bila para guru agama katolik dewasa ini kurang merespon kebutuhan umat berdasarkan iman melainkan aman.

Mungkin kehawatiran ini tidak berdasar untuk menjadi bahan pertimbangan,
ada satu istilah’ Siapakah aku sehingga harus peduli dengan nasibmu, lagi pula Tuhan mengetahui apa yang menjadi rencana-Nya terhadap setiap diri manusia, termasuk kamu dan saya, sehingga bukanlah tanggungjawabku untuk hal itu terhadap mu.

Cuman yang rada sedikit jadi masalah, sodara-sodariku ini sudah sangat memiliki hasrat yang tinggi untuk mengikuti ajaran Kristus dengan dibaptis secara katolik, namun bila di kemudian hari berubah menjadi keputusan asal baptis,  dipermudah lagi, tidak harus katolik kan agamanya,
toh mereka juga masih sekedar simpatisan katolik, salah siapa..? dan mereka juga masih murid Yesus kan, hanya berbeda cara dan doktrin
mengapa hal ini terjadi..?
Salah satu yang menyebabkannya adalah Landasan dasar untuk mengimani Yesus kurang didapat dari ajaran Katolik…biar jak...lah.
Karena mereka memang orang-orang bodoh yang tidak perlu kita pedulikan apalagi kita dampingi untuk belajar Agama Katolik, tiada manfaat materi yang bisa saya hasilkan dari kegiatan pendampingan itu………….
Kabarnya “ Umat akan berkurang jika iman sudah berkurang juga……apa betul demikian ? Umat tetap berjubel tetapi semangat menggerejanya sudah kendur ,…masalah buat lo ?
siapa yang paham kalau itu akan memudarkan iman atau menumbuhkan iman…hanya Dia yang tau..

Apakah Baptisan sudah cukup untuk menjadi dasar panggilan untuk saling melayani…..? yang benar aja bos…?

Memang sudah di baptis…apa bisa dipahami ajaran Kristus seperti mata pelajaran matematika 1+1 pasti 2 jawabannya.

Ajaran Kristus yang saya tau bukan demikian, salah satu contoh kutipan dari Firman Tuhan “ yang pertama menjadi yang terakhir, yang terakhir menjadi yang pertama” kamu sudah mengikut Yesus sejak lahir kemudian saya bertobat menjelang ajal…hak kita juga belum tentu tidak sama di surga. Ini perumpamaan tentang bekerja di ladang Tuhan,  kamu masuk dari subuh, yang lain masuk siang hari saya masuk kira – kira jam 4 sore, kemudian  pulang sama-sama sore jam 6,  upah kita disamakan Tuhan kan…?


Mohon maaf pada hatiku, kegundahan ini tidak akan ada jawabannya, namun saya masih ingin kegundahan hati saya ini diketahui juga oleh orang lain, oleh sebab itu dengan penuh keyakinan pasti ada solusinya maka tumpahan kegundahan ini saya percayakan kepada Para Pastor dan Suster yang mudah-mudahan masih memiliki kepedulian akan keselamatan orang banyak melalui Jalan Tuhan kita Yesus Kristus dibawah naungan Gereja Katolik Roma yang sangat saya banggakan”

Kemegahan Gereja jangan hanya dihiasi ornament yang mempesona karena dapat menipu mata..mohon juga dihiasi dengan hal – hal yang sejalan dengan Jalan menuju Surga itu.

Jikalau Yesus adalah gambaran Pribadi yang sederhana, bagaimanan mengimplementasikannya jika keinginan menonjolkan diri oleh para pengikut-Nya masih kentara dan bahkan dipaksakan…..Sama Kaulah Yesus Itu…

Samakah antara meninggalkan Gereja dan meninggalkan Yesus..?



ini coretan bodoh serta konyol,…koq nasib orang dipikiri…
Takde guna to, kalau cuman dipikiri……mau bertindak punyamu apa….adakah yang berupaya untuk menjadi pendengarmu…………mimpi kau.

Ya benar, kenyataannya saya memang sedang bermimpi…Tuhan Yesus yang kukenal hanya dalam wujud bintang Film Mel Gibson yang memerankan Yesus dewasa, yang disiksa dan mati di salibkan di Golgota…

Imanku bersama Yesus berjalan dengan keindahan, amin. Aku bangga kepada kedua orang tuaku yang membaptisku diusia yang masih tanggung.  Karena aku hadir dalam keluarga katolik sekalipun bukan keluarga taat dan patut di pandang, tapi bagiku sangat hebat dan luar biasa Anugerah Tuhan akan hidupku.

Kedepan aku hanya berharap semoga anak-anak tidak pernah menyalahkan kami berdua telah membaptis mereka diusia yang masih balita,

Saya mengutarakan ini untuk menjawab kehawatiran diri saya sendiri akan baptisan saudara-saudari saya yang sampai saat ini belum bisa dilangsungkan Karena berbagai hal.

Salah satu penyebabnya adalah 2 hal + 3 hal berikut-berikutnya sama dengan batal.

Positifnya :
Calon babtis sebagian sangat antusias untuk dibaptis katolik,

Negatifnya
 2 bagian belum peduli karena hidup adalah untuk di nikmati aja ( lapar makan, terus keladang, terus ngantuk cape tidur seterus-seterusnya setiap hari sambil menunggu ajal ) meninggal baptis darurat sah juga, toh menurut iman” Tuhan juga menerima pertobatan yang ditobatkan oleh orang lain . Secuil bagian sudah sering di injili oleh saudara yang lain, 
(  banyak jalan menuju Keselamatan dalam diri Yesus tidak harus melalui Roma). siapa cepat dapat..?

Tolong-tolong………………..? kamu tidak harus aku yang menolong …. Masih banyak orang lain yang bisa menolongmu..maaf aku tidak sempat karena masih banyak yang harus kuurus yang mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan karir dan kejayaan masa depan ku?...

Berbuat baik tidak harus menolong orang lain, menolong diri sendiri juga perbuatan baik….

Aku harus naik keatas, iklaskan kepalamu untuk ku injak sebagai landasan agar aku bisa naik ke atas, hahahahaha………………panjat pinang ….jadi jangan tersinggung…hehehehe…….

Jika aku ingin sukses segala upaya halal haram akan ku tempuh, nanti setelah mendekati ajal baru bertobat kepada Yesus …kan selamat juga…………..


Jika ada yang ingin menanggapi coretan, titipkanlah balasan anda kealamat dimana anda menemukannya …penulis merupakan bagian dari tempat itu….catatan ( surat ini ditemukan dalam tong sampah ) penulis hanya mencoba mengutip ulang dalam blog ini

Syalom……….

DILEMA PENUNJUKAN PEMIMPIN IBADAT

Saudara-saudari pembaca yang dikasihi Kristus,
coretan dibawah ini belum sempurna, dalam hati pencoret tiada maksud untuk mengajari/menggurui dll sebagainya, hanya berbagi cerita kepada para pembaca yang budiman,  pencoret sangat ingin mendapat masukan atas dilema ini, semata-mata untuk kemajuan Gereja-Nya di dunia ini. 

Semoga Tuhan Kita Yesus Kristus selalu memberkati saudara yang sudah meluangkan waktu membaca coret-coret ini, Amin 


Waduh..maaf saya belum bisa, mata saya kalau baca tulisan yang kecil-kecil susah suruh yang lain aja! atau Jangan dulu saya, belum siap nih ! kemudian Jangan saya suruh yang lain aja,,, jangan saya karena....? jangan saya sebab..?.

Kalimat diatas mudah dilontarkan oleh sebagian besar anggota yang menolak bila ditunjuk untuk memimpin ibadat, bukan barang baru...

Setahun perjalanan doa keluarga di Lingkungan Santo Fransiskus Asisi, masalah memimpin ibadat tetap menjadi dilema..

PERTANYAAN 
Bila setelah membaca kitab suci atau Injil dalam ibadat hari Minggu pemimpin ibadat yang berlatar belakang dari masyarakat awam, melakaukan pengulasan sedikit tentang bacaan Kitab Suci hari itu masuk dalam kategori apa, homili kah? Atau kotbah kah? Bolehkah hal itu dilakukan sementara menurut teks diatas awam tidak diperkenankan, namun karena keterbatasan imam serta diakon tertahbis didaerah tersebut memicu masalah ini, apa solusi yang terbaik? Mohon pencerahan..

Tentang imam, awam, ‘pelayan Komuni tak lazim’
Anggota Gereja terdiri dari kaum tertahbis dan awam. Oleh Pembaptisan, kita semua (baik awam maupun imam/ kaum tertahbis) sebenarnya mengambil bagian dalam misi Kristus sebagai imam, nabi dan raja. Tentang misi sebagai imam, kaum awam mengambil bagian dalam ‘imamat bersama’. Katekismus mengajarkan:
KGK 1268    Orang yang sudah dibaptis menjadi “batu hidup” yang dipergunakan untuk membangun “rumah rohani” dan “imamat kudus” (1 Ptr 2:5). Oleh Pembaptisan mereka mengambil bagian dalam imamat Kristus, dalam perutusan-Nya sebagai nabi dan raja. Mereka adalah “bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya [mereka]memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil [mereka]keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib” (1 Ptr 2:9). Pembaptisan memberi bagian dalam imamat bersama umat beriman.

menyimak ulasan diatas jelaslah bahwa setiap orang oleh karena Sakramen Pembabtisan supaya [mereka] memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia ( Yesus Kristus).


"jadi menurut pendapat pribadi saya, jika saudara sudah menerima sakramen pembabtisan saudara wajib untuk turut serta dalam mewartakan kabar gembira dari Yesus Kristus,  salah satunya  melalui kesanggupan untuk mengambil mengambil peran sebagai petugas, entah sebagai pemimpin ibadat atau tugas lainnya, baik dalam Ibadat Lingkungan maupun Ibadat pada hari Minggu ( Tanpa Imam ) dan ibadat lainnya"
Salam.
 
 

 
 
 

 


Ibadat Lingkungan Tanggal 20 Januari 2015

IBADAT KELUARGA 
Tanggal 20 Januari 2015.

Ibadat di keluarga di rumah pak Sudin atau bapak Tio dijadwalkan mulai jam 19.00 wib dipimpin oleh Bapak Marius Pada (bapa lopes) karena sesuatu dan lain hal pada akhirnya ibadat dibawakan oleh bapak wiwis.

ada hal baru dalam ibadat keluarga kali ini, dimana kecanggihan tehnologi sudah mewarnai pelaksanaan ibadat yakni penggunaan tablet pada saat membawakan renungan, mudah-mudahan tidak mengurangi makna yang ingi disampaikan Kitab Suci.
tulisan dibawah ini sedikit menyajikan ritus ibadat keluarga pada saat itu :

SALAM PEMBUKA
Saudara terkasih di dalam Yesus Kristus, hari ini tepatnya tanggal 20 Januari 2015, kita kembali mengadakan doa keluarga di kediaman Pak Sudin atau bapaknya Tio...

Bacaan Kitab Suci yang akan kita renungkan malam ini pertama Bacaan dari Surat kepada orang Ibrani 6:10-20, kemudian Injil Yesus Kristus menurut Santo Markus 2:23-28 mengacu kepada bacaan sesuai dengan Kalender Katolik.

Ketekunan dan kesabaran Abraham dalam menantikan janji Tuhan dapat menjadi inspirasi kita dalam menjalani kehidupan sebagai orang kristiani, kemudian pemahaman kita tentang hari sabat yang dimaknai secara sempit oleh orang-orang Farisi pada jaman itu, sehingga melarang murid-murid Yesus  untuk melakukan aktivitas termasuk memetik bulir gandum untuk dimakan, 

Mari kita awali ibadat ini denga nyanyian Pembuka.....lanjutkan sesuai RITUS IBADAT....
LAGU PEMBUKA....
TANDA SALIB
PERNYATAAN TOBAT
DOA PEMBUKA
LITURGI SABDA :



Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (6:10-20)
 
"Pengharapan adalah sauh yang kuat dan aman."
 
Saudara-saudara, Allah bukan tidak adil. Maka tidak mungkin Ia lupa akan pekerjaan dan kasih yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya lewat pelayananmu terhadap orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang. Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang lestari, sampai apa yang kamu harapkan akhirnya benar-benar kamu miliki. Kami ingin kalian jangan menjadi lamban, tetapi tetap bersemangat mengikuti jejak mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah. Ketika Allah memberikan janji-Nya kepada Abraham, Ia bersumpah demi diri-Nya sendiri, karena tidak ada orang yang lebih tinggi daripada-Nya. Dalam sumpah itu Ia berjanji, “Sesungguhnya Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan akan membuat engkau sangat banyak.” Abraham menanti dengan sabar, dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya. Kalau orang bersumpah, ia bersumpah demi orang yang lebih tinggi, dan baginya sumpah itu menjadi suatu pengukuhan yang mengakhiri segala kesangsian. Karena itu, untuk lebih meyakinkan mereka yang behak menerima janji, dan supaya mereka benar-benar percaya akan putusan-Nya Allah telah mengikat diri-Nya dengan sumpah. Kedua kenyataan ini, janji dan sumpah, tidak berubah-ubah, dan tentang ini Allah tidak mungkin berdusta! Jadi maksud Allah mengikat janji dengan sumpah ialah: Supaya kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat bahwa kita akan menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita. Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, sauh yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, yakni ketika Ia, menurut tata imamat Melkisedek, menjadi Imam Agung untuk selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.


LAGU ANTAR BACAAN :
 BACAAN INJIL :
 Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:23-28)
  
"Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat."
  
Pada suatu hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum. Maka kata orang-orang Farisi kepada Yesus, “Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?” Jawab Yesus kepada mereka, “Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengiringnya kekurangan dan kelaparan? Tidakkah ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Agung lalu makan roti sajian – yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam – dan memberikannya juga kepada pengikut-pengikutnya?” Lalu kata Yesus kepada mereka, “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat. Jadi Anak Manusia adalah Tuhan, juga atas hari Sabat.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RENUNGAN :
Bapa Ibu dan saudara sekalian, dalam bacaan injil malam ini kita mendengar bahwa Karena lapar, para murid Yesus mengambil bulir gandum dan memakannya. hal ini menyalahi hukum hari sabat menurut orang farisi.
Pada suatu hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum
Maka kata orang-orang Farisi kepada Yesus, “Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?” (Markus 2:23-24)

lalu apa jawaban Yesus terhadap orang-orang Farisi ..?
Yesus menjawab " 
Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengiringnya kekurangan dan kelaparan? Tidakkah ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Agung lalu makan roti sajian – yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam – dan memberikannya juga kepada pengikut-pengikutnya? 

kemudian kata Yesus lagi kepada orang-orang Farisi itu "
Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat. Jadi Anak Manusia adalah Tuhan, juga atas hari Sabat.”
Bapa ibu dan saudara sekalian 
Hari Sabat adalah hari ke-7 atau kalau sekarang ya hari Sabtu. Menurut Kej 1:1 - 2:4, penciptaan dunia dan seluruh isinya selesai pada hari ke-6 sehingga pada hari ke-7, Tuhan Allah berhenti dari segala pekerjaan-Nya (Kej 2:2). Inilah yang menjadi alasan mengapa hukum dan adat-istiadat Yahudi melarang orang untuk bekerja pada hari Sabat. 
jadi inilah yang menjadikan orang-orang farisi keberatan melihat murid-murid Yesus memetik bulir gandum sesuai bacaan injil diatas. 
Namun, benarkan pada hari Sabat orang tidak boleh bekerja karena pada hari itu Tuhan Allah juga tidak bekerja?
Memang Tuhan Allah berhenti dari segala pekerjaan penciptaan-Nya, namun pada hari itu Tuhan justru melakukan perbuatan yang besar dan penting.
Allah memberkati dan menguduskan hari ke-7 itu (Kej 2:3). Dengan memberkati hari Sabat, memang sesungguhnya Tuhan memberkati juga seluruh hari dan seluruh ciptaan yang telah dibuat-Nya. 

namun hanya karena itu yakni memetik bulir gandum pada hari sabat, Yesus dan murid-murid-Nya sudah dicela dan dianggap melanggar hukum. oleh karenanya Yesus menegaskan bahwa hari Sabat diadakan untuk manusia, bukan sebaliknya. Sebab, pada hari itulah, manusia kembali menerima berkat dan pengudusan dari Allah, kendati sebelumnya juga sudah diberki-Nya (Kej 1:28). Dari sini jelas bahwa hukum Sabat dan juga semua hukum/aturan yang lain harus dibuat untuk mendatangkan berkat bagi setiap orang.
perbuatan orang farisi ini sungguh sudah berlebihan. Kita melihat di sini bahwa manusia dipandang sebagai obyek dan bukan subyek. yang artinya mereka orang-orang farisi tidak menghargai martabat Yesus dan muridnya yang pada saat itu sama dengan mereka yaitu manusia juga, kita memahami tabiat orang Farisi dari kitab suci bahwa orang ini adalah orang-orang yang hanya mementingkan diri sendiri...

bapa ibu dan saudara sekalian, pada zaman kita sekarang ini, masih adakah orang farisi itu...?
Mari kita belajar meneladani bagaimana Abraham tekun dan sabar dalam menanti Janji Tuhan kemudian mari juga kita belajar menyadari sabda Yesus ini , “Hari Sabat (peraturan) diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat (peraturan).” atau peraturan atau hukum dibuat untuk manusia, bukan manusia untuk peraturan atau hukum.. Amin

SYAHADAT PARA RASUL
DOA UMAT
PERSEMBAHAN
BAPA KAMI
DOA KHUSUS
DOA PENUTUP
LAGU PENUTUP
DOA SALAM MARIA 3x

ACARA NGOPI/NGETEH dan SNACK seadanya sambil bertukar cerita sesama anggota sambil mendengarkan pengumuman-pengumuman yang berhubungan dengan kegiatan Lingkungan antara lain:

1. Penunjukan petugas untuk minggu berikutnya.
2. Penyetoran Kas Rutin dan Tabungan Hari Raya
3. Pengumuman saldo kas.
4. Diskusi ringan yang berhubungan kondisi umat di lingkungan.






Senin, 19 Januari 2015

Ibadat Tgl 13 Januari 2015


Puji Tuhan, sejak di bentuk menjadi lingkungan sampai dengan saat ini Ibadat keluarga Lingkungan Santo Fransiskus Asisi yang dilangsungkan setiap Selasa malam atau malam Rabu berjalan lancar tanpa bolong akibat pembatalan atau penundaan.

Seperti biasa Ibadat dimulai tepat jam 19.00 wib atau jam 7 malam, di kediaman pak wiwis yakni urutan ke 13 ( tigabelas) dalam putaran doa yang ke 2, yang pertama sudah tuntas pastinya, petugas ibadat sesuai penunjukan pada ibadat sebelumnya,
kebetulan bapak pensi menawarkan diri untuk memimpin ibadat malam itu, dalam ibadat tersebut tak lupa diselibkan doa arwah untuk keluarga Ibu Monika Anggraini terdiri dari Ibu Monika Anggraini, Suaminya dan kedua anaknya yang telah berpulang kepada Allah Bapa di surga dalam tragedi pesawat Air Asia tanggal 28 Desember 2014. kenangan keluarga tersebut bagi umat dilingkungan Santo Fransiskus Asisi yakni berupa sumbangan Patung Keluarga Kudus. akan senantiasa tersimpan bersama kenangan akan kebaikan hati keluarga Ibu Monika Anggraini, ....... 

ini posting doanya .....


“ Ya Bapa , semasa hidupnya beliau telah memberikan teladan bagi kami untuk berbagi kasih dengan tulus hati, dimana beliau ikut menyumbangkan patung Keluarga Kudus dari Nazaret bagi umat di stasi Santo Yosef Jelimpo, kami tidak dapat membalas budi baik beliau, oleh sebab itu ya Bapa, ;terimalah keluarga ini ke dalam pangkuan-Mu seturut amal baktinya, Amin".

Kerja Bakti di Gereja Santo Yosef Jelimpo


 Kerja Bakti Tanggal 17 Januari 2015
 membersihkan sisi kiri, kanan dan bagian belakang gereja dari rumput yang sudah mulai meninggi, akibat tidak semua lingkungan peduli dengan kegiatan kerja bakti, seyogianya setiap Lingkungan yang akan memimpin Ibadat pada hari minggu, sabtu sore mulai jam 14.00 wib hingga selesai  harus melaksanakan kegiatan ini, baik membersihkan ruang gereja maupun membersihkan area disekitar lingkungan gereja.

 acara berikutnya : Istirahat sambil makan bubur ayam dan ngopy bareng!
inisiatif dari ibu-ibu yang ada di lingkungan Santo Fransiskus Asisi Jelimpo diadakan acara makan bubur bersama, kebiasaan ini sudah dijadikan acara wajib apabila Lingkungan mendapat tugas di gereja, sumber pendanaan berasal dari saku pribadi para donatur, hal yang luar biasa ini pantas mendapat apresiasi khusus kepada ibu-ibu yang mengiklaskan tenaga mulai dari kegiatan memasak hingga menyuguhkan menu yang mereka upayakan...



Penataan Ruang Ibadat

Gambar berikut ini merupakan gladibersih persiapan untuk bertugas besok tanggal 18 Januari 2015, salah satu dilakukan oleh petugas doa Umat yakni pak Usman, beliau sedang berlatih untuk membacakan teks doa umat, masih pake celana pendek tu... semoga sukses ya...